KAJIAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN EKOWISATA BERBASIS DAERAH PERLINDUNGAN LAUT (DPL) DI PSISIR DESA BAHOI, MINAHASA UTARA, SULAWESI UTARA
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jemis.2016.004.01.1Keywords:
Coastal Ecotourism Management, Marine Protected Area, Sustainability StatusAbstract
This study aimed to assess sustainability status of coastal ecotourism management of Bahoi village , North Minahasa , North Sulawesi -based marine protected area ( MPA). The result of this study reveals that Rapfish method, may be used as a method on appraising sustainability status of coastal resource management. Rapid Appraisal of Coastal Ecotourism analysis show that sustainability index of Bahoi village is 52,47. Thus sustainability status of coastal ecotourism management of Bahoi village is sustainable. Monte Carlo analysis method shows that indices from Rapid Appraisal of Coastal Ecotourism analysis are stable.References
Yulianda F, Fahrudin A, Hutabarat A, Harteti S, Kusharjani, Ho Sang Kang. (2010), Pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu, Edisi III Pusdiklat Kehutanan, Deptan, SECEM-KOREA International, Bogor.
Tebay S. (2004), Kajian Pengembangan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat di Taman Wisata Teluk Youtefa Jayapura Papua, Tesis, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Putera FHA, A Fahrudin, Niken TM Pratiwi, and SB Susilo. (2013), “Kajian Kenerlanjutan Pengelolan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatanâ€, J Kepariwisataan Indonesia Vol. 8(3), hlm 241-254.
Susilo BS. (2003), Keberlanjutan Pembangunan Pulau-Pulau Kecil: Studi
Kasus Kepulaun Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI
Jakarta, Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dahuri, Rokhmin. (2003), Keankaragaman hayati laut: Aset Pembangunan berkelanjutan Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Bengen, D. G. (2003), Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, Pusat Kajian Sumbrdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pomeroy SR, Park EJ, Watson ML. (2005), “How Is Your MPA Doing? A
Methodology For Evaluating the Management Effekctiveness of Marine
Protected Areaâ€, Ocean and CoastalManagement Vol. 48(2005), hlm 485-502.
Solarbesain S. (2009), Pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil untuk
ekowisata bahari berbasis kesesuaian dan daya dukung. Studi Kasus Pulau Matakus, Kabupaten Maluku Tenggara Barat Propinsi Maluku, Tesis, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Bengen, D. G. (2002), Pedoman Teknis Pengenalan Dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir Dan Pantai, Cetakan ke-2. IPB, Bogor.
Fauzi A, Anna S. (2002), “Evaluasi Status Keberlanjutan Pembangunan Perikanan: Aplikasi Pendekatan RAPFISH (StudiKasus Perairan Pesisir DKI Jakarta)â€, Pesisir dan Lautan Vol. 4(3), hlm 43-55.
Alder J, D Zeller, T Pitcher, and R Sumaila. (2000), A method for evaluating marine protected area management, Coastal Management No. 30, hlm 121131.
Susilo BS. (2005), “Keberlanjutan Pembangunan Pulau-Pulau Kecil: Studi Kasus Kepulaun Pulau Panggang dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakartaâ€, MARITEK Vol 5, hlm 85-110.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under aÂ
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License